Malam kian larut, Selasa malam, 21 Mei, jelang dini hari, tapi aktifitas kehidupan malam di Ibukota Kabupaten Bone, Watampone, tak pernah surut.
Dua pasangan muda-mudi saat berada di salah satu wisma di Watampone |
Sedikit basa basi dengan penjaga wisma pada malam itu, Kareba Online pun mendekati dan bertanya kepada yang bersangkutan. "Boss, ada "barangnya". Kalau anak SMA ada yah,? tanya Kareba Online pada penjaga wisma tersebut.
Ia pun menjawab pertanyaan tersebut. "Mau yang anak SMA, ada kok. Tapi, short time Rp 500 ribu, ? demikian ungkapan salah seorang penjaga pada salah satu wisma di ibukota Kabupaten Bone kepada Kareba Online, saat ditanyakan adanya siswa SMA yang menjual kemolekan tubuhnya.
Si penjaga wisma itu berprofesi ganda, selain sebagai penjaga wisma, lelaki kurus itu pun dapat menjadi "fasilitator" antara pria hidung belang dengan siswi tersebut. Setiap mendapatkan tamu, ia mengaku mendapatkan imbalan dari siswi tersebut sebesar Rp 50 hingga Rp 100 ribu.
Hanya saja, kata penjaga wisma tersebut, untuk urusan satu itu, sang siswinya hanya mau melayani pria hidung belang pada siang hari."Jam 1 siang, usai pulang sekolah, siswa itu bisa dihubungi,"jelasnya lagi.
---------------------
Bersambung http://karebaonline.blogspot.com/2013/05/menguak-jaringan-prostitusi-putih-abu_31.html