Obsesi Jadikan Humas Sebagai Pusat Informasi Pemerintahan
Kemal S |
Hubungan
Masyarakat (Humas) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) acapkali dianggap
sebagai jabatan yang dipandang sebelah mata. Bahkan, ada penilaian,
pekerjaan Humas Pemkab hanya untuk membuat klipping pemberitaan media
massa terhadap pemerintah daerah semata. Tapi penilaian itu ditepis
Kepala Sub Bagian Kemitraan Media Bagian Humas & Infokom Pemkab
Bone, Kemal S, S.Sos, M.Si.
Kemal menjelaskan, ada perubahan paradigma seiring perubahan ke era reformasi, tugas dan fungsi humas pun mengalami perubahan. Di awal-awal bergabungnya ke bagian humas, kata suami Nurliana ini, media masih bisa dihitung jari dan lebih “kalem”. Setelah era kebebasan informasi dicetuskan, media berkembang dengan pesat dan kritis, yang dibarengi pula dengan sikap masyarakat kritis dan haus akan informasi.
Hal itu pulalah, ujarnya, yang menjadi tantangan tersendiri bagi aparatur humas yang selalu bersentuhan dengan media. "Di sinilah peranan aparatur humas yang dituntut harus memiliki kemampuan dalam memainkan peranannya,"ujarnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat, 15 Februari.
Seorang aparatur kehumasan, ujar Kemal, dituntut memainkan perannya, bagaimana ia mampu memberi solusi sekaligus menciptakan pencitraan positif terhadap lembaga tempat di mana ia mengabdi, sekaligus sebagai abdi negara maupun abdi masyarakat.
Pria kelahiran Makassar 39 tahun lalu ini, dipercaya mengerjakan tugas-tugas Kehumasan di lingkup Pemkab Bone, selama tujuh tahun. Ia telah banyak merasakan pahit manisnya bidang kehumasan Pemkab Bone. Dia mengatakan, tidak banyak orang yang bertahan lama dalam posisi tersebut, akan tetapi ia mampu jalani tugas kesehariannya itu dengan rasa tanggung jawab.
Dalam tugas keseharian alumni Unhas ini, lebih banyak berinteraksi dengan kalangan jurnalis dan media, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan kalangan akademisi. Pria sederhana yang kerap berdiskusi dengan sejumlah awak media ini, telah banyak makan asam garam dunia kehumasan.
Dia menjelaskan, dalam perjalanannya sebagai aparatur humas terkadang dipuji terkadang pula dimaki, dan itulah suka dan duka sebagai seorang humas. Bidang kehumasan, adalah keterampilan untuk menciptakan pengertian dan pemahaman publik yang lebih baik kepada instansinya.
Menurutnya, tidak ada seorang pun yang menganggap menjadi apartur humas itu mudah, bahkan orang yang mendalami bidang kehumasan sekali pun. Pasalnya, kata dia, apa yang dipelajari sewaktu di bangku kuliah berdasarkan teori yang ada, sangat berbeda dengan prakteknya di dunia nyata. "Teori dan prakteknya maupun kenyataan yang ada, itu sangat berbeda,"jelas alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Jurusan Ilmu Komunikasi, Unhas ini.
Pria yang telah menyelesaikan studi strata dua pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Puangrimaggalatung Sengkang ini, punya banyak obsesi di bidang kehumasan. Obsesinya yang paling besar adalah menjadikan Humas Pemkab Bone sebagai pusat informasi pemerintahan, segala kebutuhan yang bersifat informasi yang diinginkan masyarakat atau kalangan birokrat sendiri mampu tersaji dengan cepat.
Perjalanan karier suami dari Nurliana ini, dimulai sejak tahun 2000 lalu, yang diawali dari staf pada Bagian Humas Pemkab Bone. Pada 2002 lalu, ia pun dipercaya menduduki jabatan sebagai Kepala Seksi Pembangunan di Kelurahan Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat, selama 4 tahun. Akhirnya, pada 2006 ia kembali bergabung pada Bagian Humas Pemkab Bone dengan posisi sebagai Kepala Sub Bagian Distribusi informasi.
Adanya Peraturan Pemerintah (PP) No 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sehingga di tahun 2008 lalu, terjadi pula perubahan dalam struktur pemerintahan, Informasi dan Komunikasi (Infokom) pun dilebur ke humas, sehingga terbentuklah bagian Humas & Infokom, Kemal kembali dipercaya memimpin salah satu sub bagian yang baru terbentuk yaitu Sub Bagian Kemitraan Media assa.
Perubahan itu, jelas dia, ikut pula merubah tugas dan fungsi bagian Humas dan Infokom termasuk struktur organisasinya. Tugas baru tersebut tidak berbeda jauh dengan tugas sebelumnya hanya saja cakupan dan tanggung jawabnya semakin besar. Putra tunggal pasangan H A Salamang dan Hj A I Keteng ini, mengatakan, dalam menjalankan tugas kesehariannya, tentu harus menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan semua insan media yang ada di Kabupaten Bone agar informasi tentang kegiatan-kegiatan pemerintah daerah bisa terdistribusi dengan baik. Maka jangan heran kalau anda mendapatinya
sedang kumpul dengan para jurnalis di luar jam kerja.
Menurutnya, menjalin silaturahmi dengan wartawan merupakan cara terbaik agar kemitraan antar humas dan media bisa berjalan harmonis, dan salah satu cara untuk menjalin silahturahmi itu dengan “nongkrong” bersama ditemani secangkir kopi saat di luar jam kerja. "Awak media adalah teman terbaik humas dalam melaksanakan tugasnya, maka sebagai humas harus bisa menjaga komunikasi itu, "jelasnya.
Pada pertengahan tahun 2011, Kemal ditunjuk oleh Bupati Bone sebagai pelaksana tugas harian (Plh) Kepala Bagian Humas & Infokom selama dua bulan. Ayah dari Rafiqah Fatimah Azzahra ini selain aktif di pemerintahan, juga di berbagai organisasi, diantaranya sebagai pengurus KNPI, pengurus Karang Taruna kabupaten Bone, pengurus Masjid Miftahul Khair, Ketua Komite MTS Al-Faaizun, Watang Palakka, Kabupaten Bone, serta sebagai pembina Komite Pemberdayaan Masyarakat Bone (KPMB).
Kemal menjelaskan, ada perubahan paradigma seiring perubahan ke era reformasi, tugas dan fungsi humas pun mengalami perubahan. Di awal-awal bergabungnya ke bagian humas, kata suami Nurliana ini, media masih bisa dihitung jari dan lebih “kalem”. Setelah era kebebasan informasi dicetuskan, media berkembang dengan pesat dan kritis, yang dibarengi pula dengan sikap masyarakat kritis dan haus akan informasi.
Hal itu pulalah, ujarnya, yang menjadi tantangan tersendiri bagi aparatur humas yang selalu bersentuhan dengan media. "Di sinilah peranan aparatur humas yang dituntut harus memiliki kemampuan dalam memainkan peranannya,"ujarnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat, 15 Februari.
Seorang aparatur kehumasan, ujar Kemal, dituntut memainkan perannya, bagaimana ia mampu memberi solusi sekaligus menciptakan pencitraan positif terhadap lembaga tempat di mana ia mengabdi, sekaligus sebagai abdi negara maupun abdi masyarakat.
Pria kelahiran Makassar 39 tahun lalu ini, dipercaya mengerjakan tugas-tugas Kehumasan di lingkup Pemkab Bone, selama tujuh tahun. Ia telah banyak merasakan pahit manisnya bidang kehumasan Pemkab Bone. Dia mengatakan, tidak banyak orang yang bertahan lama dalam posisi tersebut, akan tetapi ia mampu jalani tugas kesehariannya itu dengan rasa tanggung jawab.
Dalam tugas keseharian alumni Unhas ini, lebih banyak berinteraksi dengan kalangan jurnalis dan media, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan kalangan akademisi. Pria sederhana yang kerap berdiskusi dengan sejumlah awak media ini, telah banyak makan asam garam dunia kehumasan.
Dia menjelaskan, dalam perjalanannya sebagai aparatur humas terkadang dipuji terkadang pula dimaki, dan itulah suka dan duka sebagai seorang humas. Bidang kehumasan, adalah keterampilan untuk menciptakan pengertian dan pemahaman publik yang lebih baik kepada instansinya.
Menurutnya, tidak ada seorang pun yang menganggap menjadi apartur humas itu mudah, bahkan orang yang mendalami bidang kehumasan sekali pun. Pasalnya, kata dia, apa yang dipelajari sewaktu di bangku kuliah berdasarkan teori yang ada, sangat berbeda dengan prakteknya di dunia nyata. "Teori dan prakteknya maupun kenyataan yang ada, itu sangat berbeda,"jelas alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Jurusan Ilmu Komunikasi, Unhas ini.
Pria yang telah menyelesaikan studi strata dua pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Puangrimaggalatung Sengkang ini, punya banyak obsesi di bidang kehumasan. Obsesinya yang paling besar adalah menjadikan Humas Pemkab Bone sebagai pusat informasi pemerintahan, segala kebutuhan yang bersifat informasi yang diinginkan masyarakat atau kalangan birokrat sendiri mampu tersaji dengan cepat.
Perjalanan karier suami dari Nurliana ini, dimulai sejak tahun 2000 lalu, yang diawali dari staf pada Bagian Humas Pemkab Bone. Pada 2002 lalu, ia pun dipercaya menduduki jabatan sebagai Kepala Seksi Pembangunan di Kelurahan Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat, selama 4 tahun. Akhirnya, pada 2006 ia kembali bergabung pada Bagian Humas Pemkab Bone dengan posisi sebagai Kepala Sub Bagian Distribusi informasi.
Adanya Peraturan Pemerintah (PP) No 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sehingga di tahun 2008 lalu, terjadi pula perubahan dalam struktur pemerintahan, Informasi dan Komunikasi (Infokom) pun dilebur ke humas, sehingga terbentuklah bagian Humas & Infokom, Kemal kembali dipercaya memimpin salah satu sub bagian yang baru terbentuk yaitu Sub Bagian Kemitraan Media assa.
Perubahan itu, jelas dia, ikut pula merubah tugas dan fungsi bagian Humas dan Infokom termasuk struktur organisasinya. Tugas baru tersebut tidak berbeda jauh dengan tugas sebelumnya hanya saja cakupan dan tanggung jawabnya semakin besar. Putra tunggal pasangan H A Salamang dan Hj A I Keteng ini, mengatakan, dalam menjalankan tugas kesehariannya, tentu harus menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan semua insan media yang ada di Kabupaten Bone agar informasi tentang kegiatan-kegiatan pemerintah daerah bisa terdistribusi dengan baik. Maka jangan heran kalau anda mendapatinya
sedang kumpul dengan para jurnalis di luar jam kerja.
Menurutnya, menjalin silaturahmi dengan wartawan merupakan cara terbaik agar kemitraan antar humas dan media bisa berjalan harmonis, dan salah satu cara untuk menjalin silahturahmi itu dengan “nongkrong” bersama ditemani secangkir kopi saat di luar jam kerja. "Awak media adalah teman terbaik humas dalam melaksanakan tugasnya, maka sebagai humas harus bisa menjaga komunikasi itu, "jelasnya.
Pada pertengahan tahun 2011, Kemal ditunjuk oleh Bupati Bone sebagai pelaksana tugas harian (Plh) Kepala Bagian Humas & Infokom selama dua bulan. Ayah dari Rafiqah Fatimah Azzahra ini selain aktif di pemerintahan, juga di berbagai organisasi, diantaranya sebagai pengurus KNPI, pengurus Karang Taruna kabupaten Bone, pengurus Masjid Miftahul Khair, Ketua Komite MTS Al-Faaizun, Watang Palakka, Kabupaten Bone, serta sebagai pembina Komite Pemberdayaan Masyarakat Bone (KPMB).